Jumat, 01 Agustus 2014

Kesalahan dalam Berinvestasi

 Beberapa Kesalahan dalam Berinvestasi



Investasi tak selalu menguntungkan, kesalahan dalam mengelola keuangan dapat terjadi pada siapa saja. Berikut beberapa kesalahan yang sering terjadi.

Investasi adalah salah satu cara menambah pundi tabungan Anda. Investasi merupakan upaya menempatkan dana Anda di suatu usaha atau surat berharga dengan harapan akan tumbuh dan menghasilkan return yang cukup menguntungkan. Semakin cepat memulai investasi, semakin banyak waktu yang harus Anda luangkan untuk melihat pertumbuhan dan juga memprediksi penurunan investasi.

Beberapa investor beruntung yang mengambil risiko tinggi dapat pensiun dini atau pensiun dengan menikmati hidup mewah; sedangkan lainnya bahkan dapat kehilangan segalanya. Tapi daripada hanya bergantung dengan keberuntungan, akan lebih baik jika Anda menjadi investor yang bijak dan hindari melakukan kesalahan-kesalahan umum dalam berinvestasi berikut ini:



1. Terlalu berani mengambil risiko
Tawaran investasi yang menggiurkan terkadang membuat Anda mengharapkan keuntungan besar yang bisa dimanfaatkan untuk membeli kendaraan baru, gadget baru, atau pelesir ke luar negeri. Maka, tak heran sebagian orang berani mengambil risiko untuk berinvestasi. Namun, sebaiknya Anda berhati-hati dan teliti dalam menilai investasi tersebut. Apakah investasi itu wajar, aman, dan menguntungkan? Cek pula rekam jejak manajer investasi tersebut? Jangan melakukan investasi lebih dari yang Anda siap untuk lepaskan.

2. Terlalu takut
Sesuatu yang berlebihan memang tidak baik, termasuk jika terlalu takut memulai investasi. Mulailah berinvestasi dengan produk yang sudah teruji, aman, menguntungkan, dan memiliki rekam jejak yang baik, seperti reksa dana, deposito, dan obligasi pemerintah. Bersikap waspada bukan berarti Anda takut mengambil risiko.

3. Tidak tahu tujuan investasi
Tanpa tujuan investasi, Anda menjadi tidak serius dengan investasi yang Anda lakukan. Anda hanya sekadar investasi karena ikut-ikutan atau sekadar menambah dana pendapatan bulanan sehingga investasi dibiarkan tanpa pengawasan.

Sebaiknya, tetapkan tujuan Anda berinvestasi, apakah untuk membeli kendaraan, membayar pendidikan, berwisata, atau pensiun dini? Bila sudah menetapkan tujuan, tinggal tentukan investasi jangka pendek (1-3 tahun), menengah (3-5 tahun), atau panjang (5 tahun lebih). Kemudian tentukan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut, berapa nilai uang yang harus disisihkan setiap bulan dan perlindungan apa yang harus dibuat agar investasi Anda aman.

4. Harapan yang berlebihan
Investasi dengan hasil tinggi dan risiko yang kecil adalah sesuatu yang mustahil. Setiap investasi memiliki risiko masing-masing. Semakin tinggi return (hasil keuntungan) yang didapat maka risikonya juga semakin tinggi. Jangan sampai tergiur penipuan berkedok investasi atau yang dikenal dengan istilah investasi bodong yang hanya menawarkan bunga tinggi. Investasi yang paling aman pun, misal obligasi pemerintah, juga memiliki risiko yang disebabkan kondisi politik, ekonomi, atau bencana alam.

Berikut beberapa tips untuk menghindari investasi bodong:
• Selalu berpikir dua kali ketika Anda mendengar bujukan dari seseorang, seperti “investasi ini tanpa risiko” atau “investasi Anda dijamin akan mendapat keuntungan”.
• Kedua, berhati-hatilah jika investasi menjanjikan imbal hasil keuntungan (return) yang sangat tinggi dan atau dalam jumlah yang pasti, yaitu return diatas 2% sampai 5% sebulan. Investasi tidak dapat memberikan keuntungan yang pasti kecuali dalam bentuk tabungan atau deposito.
• Ketiga, periksa latar-belakang orang atau perusahaan yang menawarkan investasi di lembaga yang berwenang. Di Indonesia izin penghimpunan dana masyarakat dan pengelolaan investasi harus dikeluarkan oleh Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappeti).

5. Tidak mendiversifikasi
Menaruh investasi pada satu tempat saja bukanlah hal yang bijak. Jika terjadi kerugian pada investasi itu, maka rugilah Anda. Para pakar keuangan banyak menyarankan untuk melakukan diversifikasi investasi atau menyebar investasi Anda. Jadi jangan hanya melakukan satu investasi contohnya hanya investasi di obligasi, namun investasi juga di properti, emas, dan sebagainya. Keuntungan dari investasi yang satu dapat menutupi kerugian dari investasi lainnya.

6. Dana bulanan
Jangan pernah melakukan investasi menggunakan dana pengeluaran rutin bulanan Anda. Sebaiknya berinvestasilah menggunakan uang lebih (sisa uang setelah dipakai pemenuhan kebutuhan rutin bulanan dan pembayaran tagihan) dari pendapatan bulanan Anda. Dengan demikian jika terjadi kerugian dalam investasi tidak akan mempengaruhi kehidupan sehari-hari Anda.

7. Paham dengan investasi yang Anda lakukan
Banyak investor yang hanya sekadar berinvestasi dan menyerahkan keputusan langsung kepada broker-nya. Alangkah baiknya, Anda juga turut mempelajari cara kerja setiap investasi. Dengan begitu suatu ketika Anda bisa menilai kinerja broker Anda, apakah layak dilanjutkan kerjasamanya atau tidak. Selanjutnya Anda bisa memutuskan untuk melakukannya sendiri atau mencari broker lain sesuai ekspektasi Anda.

Umumnya, investasi dilakukan seseorang supaya pada saat masa pensiun tiba, Anda masih bisa hidup berkecukupan. Semoga dengan mengetahui beberapa kesalahan dasar dalam berinvestasi Anda dapat memaksimalkan nilai keuntungan dana investasi Anda. Semoga berhasil!

 sumber: futuready.com


Read More Article

Tidak ada komentar:

Posting Komentar