Kamis, 08 Desember 2011

KEBAHAGIAAN SEJATI


Kebahagiaan sejati
Mereka yang mempunyai kebahagiaan yang melembutkan adalah mereka yang senantiasa ingat kepada Allah; mereka yang ingat akan juga diingat. Keadaan manusia di dunia ini mempunyai tiga posisi utama: berdiri, duduk dan berbaring. Ingatlah Allah; sewaktu anda berdiri. Dengan demikian Ia akan mengingat andadisaat semua manusia musti berdiri. Ganasnya hari tersebut akan menyebabkan para nabi berlutut, dan menangis;  “diriku, diriku!”juga, ingatlah Allah; sewaktu anda duduk, dengan demikian ia akan mengingat anda. Dan ingatlah allah ; sewaktu anda berbaring, dengan demikian Ia akan mengingat anda ssewaktu orang lain membaringkan anda dengan amal anda. Janganlah melalaikan dan mluputkan Allah; hendaklah anda selalu sadar kepada Dia dan mengingat dia secara berkesinambungan. Allah berkata :

Karena itu, ingatlah engkau kepada-Ku, niscaya Aku ingat (pula) kepadamu. (Qs 2:152)
Dan:
Sesungguhnya, jika engkau bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu. (Qs14:27)
Dan:
Jika engkau menolong (agama) Allah; niscaya  Dia akan menolongmu … (Qs47:7)

Zikir bukanlah sekedar persoalan melantunkan Asma Tuhan. Zikir berarti seseorang tidak lupa kepada Allah; dalam segala sesuatu yang dilakukan olehnya.
Akan halnya syukur, ini tidak terlaksana secara memadai dengan sekedar mengucapkannya:”terima kasih, Tuhan.” Syukur badan diungkapkan dengan melaksanakan tindakan ibadat, sementara syukur material ditunjukan dengan sedekah, membayarkan zakat dan memberikan pinjaman bebas bunga, dan menolong kaum papa dan kaum yang lapar; bersikap hemat serta menjauhkan dari menghamburkan dan berfoya-foya. Syukur atas kerupawanan ditunjukan ileh orang yang menjaga keutamaan dan kehormatanya. Semuanya adalah ungkapan praktis syukur kepada Allah. Hari raya dirasakan oleh mereka yang ingat kepada Allah; dan bersyukur atas rahmat-Nya.
Hari raya dirayakan diduia dan diakhirat nanti oleh mereka yyang cinta kepada agama Allah. Di dunia ini mereka terhindar dari kehinaan dan meningkat dalam kehormatan, sementara di akhirat nanti mereka masuk kedalam surga
Hari raya juga dirayakan oleh mereka yang dengan sabar menanggung kemalangan, mereka yang menanggalkan nafsu dan mereka yang melaksanakan ibadah secara total dan sungguh-sungguh
.
Sumber:sheikh muzaffer ozak al-jerrahi “Ramadan yang kurindukan”. Pustaka hidayah 1998

Tidak ada komentar:

Posting Komentar