Rabu, 20 April 2011

MENGANGGUR BUKAN PILIHANKU

A. terus berkarya

Siapa sih yang ingin menganggur, sudah menempuh pendidikan tinggi-tinggi malah menganggur juga. Suatu hari tetanggaku lewat dan menyapa aku

“lagi ngapain job,(nama panggilan koe hehe) gimana kuliah udah lulus”

aku balas sapaannya “udah”.

“Gimana udah kerja”

Dengan berat ku jawab “belum”

“ kata ku juga apa buat apa kuliah kalau nganggur-nganggur juga” begitu semangatnya dia berkata begitu.

Ku hanya terdiam saja, karena hehe orang yang ngajak ngobrol ku ini sedikit mengalami gangguan kejiwaan, diladenin juga gak bakalan nyambung huhu.

Tak lama diapun beranjak pergi “aku kedepan dulu yah, assalamualaikum” sambil menjulurkan tangannya pertanda dia mengajak salaman.

Aku balas jabatan tangannya itu dan diapun pergi begitu saja.

Aku jadi kepikiran kembali apa yang dia ucapkan, orang yang mengalami gangguan kejiwaan saja bisa berkata begitu apa lagi orang normal. Ucapannya telah membakar emosi yang ada dalam darahku karena menggangur bukanlah pilihanku. Ku ambil Koran dan ku cari daftar lowongan pekerjaan.

“Sales marketing”

“Sales”

“Sales marketing”

“Sales representativ”

“Debt collector”

“iklan apaan semuanya sales semua” aku mengerutkan dahiku kecewa denga apa yang ku lihat

Aku pun mencoba untuk browsing dan yang ku dapat sama saja. Apakah aku harus mengikuti jaman dan mengikuti trend pekerjaan yang ada ataukah aku menciptakan peluang baru untuk diriku sendiri.

Terasa berat aku harus menentukan pilihan di dua jalan. Tapi akhirnya ku mengambil resiko dengan menciptakan peluang untuk diriku sendiri yaitu berwirausaha.

Aku ingin berkarya dan karya aku ingin dinikmati orang lain, aku ingin mengeksplotasi semua kemampuan yang ada dalam diriku, aku ingin ingin kebebasan dan aku ingin menentukan hidupku dan tidak ingin menggantungkan hidupku pada orang lain

Karena hidup adalah sebuah perjudian yang peluangnya 50:50 yaitu 50% untuk kesuskesan dan 50% utntuk kegagalan. Dalam bekerja 50% aku bisa mendapatkan pendapatan tetap dan kemungkinan dapat jenjang karir yang bagus dan 50% lagi kemungkinan aku di pecat atau mengundurkan diri atau perusahaannya bangkrut dan aku tidak dapat pendapatan lagi. Jikaku berwiraswasta 50% aku sukses dan mendapatkan penghasilan yang jauh lebih besar dari pegawai biasa, serta asset yang melimpah dan 50% lagi kemungkinan aku bangkrut dan gagal. Keduanya layaknya judi yang memang harus ada yang di pertaruhkan yaitu hidup kita sendiri.

Aku pertaruhkan hidupku untuk berwirausaha dengan imbalan kemungkinan aku bisa menjadi sukses dengan uang yang banyak, usaha yang ada dimana-mana, dan tentu saja aku bisa menikmati dunia yang tidak bisa begitu didapat jika aku berkerja karena sibuknya rutinitas kerja.

So ayo kita berusaha dan membangun negri ini dengan mengurangi pengangguran menjadi seorng wirausahadan jangan jadi benalu bagi orang lain terutama orangtua kita sendiri

Jangan takut untuk melangkah tuhan masih bersama kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar