Perhatikan Ini Sebelum Menjadi Karyawan Outsourcing!
Sebelum menandatangani kontrak sebagai karyawan outsourcing, perhatikan hal berikut ini.
Outsourcing banyak dilakukan perusahaan di Indonesia karena menguntungkan bagi pihak pengusaha. Dengan mengambil karyawan dari perusahaan outsource, perusahaan tak lagi dipusingkan urusan administrasi dan tanggung jawab yang kompleks. Sebagian besar hak pekerja menjadi tanggung jawab perusahaan outsourcing.
Namun sebaliknya, karyawan outsourcing kurang memiliki jenjang karier dan gaji yang mumpuni. Karyawan outsourcing dianggap berbeda dengan pegawai tetap. Semua aturan untuk pekerja outsourcing mengikuti aturan penyedia jasa pekerja.
Semakin ketatnya persaingan dunia kerja, memaksa banyak pekerja untuk memilih sistem ini. Sebelum memutuskan tanda tangan kontrak terhadap salah satu perusahaan penyedia jasa tenaga kerja, beberapa hal yang harus diperhatikan sebagai berikut:
Gaji
Bila memiliki lebih dari satu pilihan, tentu saja memilih tawaran dengan gaji yang lebih tinggi atau minimal standar dengan upah minimum regional.
Lokasi
Semakin jauh lokasi kerja dari tempat tinggal, semakin tinggi biaya transportasinya. Usahakan pilih lokasi kerja yang dekat dengan rumah. Bila lokasinya jauh, tanyakan apakah disediakan fasilitas rumah tinggal seperti asrama atau transportasi untuk karyawan?
Jam kerja
Rata-rata jam kerja di Indonesia adalah 8 jam per hari. Di luar dari itu, dihitung lembur. Ada beberapa kontrak kerja yang tak mengacu pada jam kerja, tetapi pada kuantitas produksi. Jika begitu, baiknya Anda lebih memilih pekerjaan yang mengacu pada jam kerja.
Lama kontrak
Tawaran kontrak yang diberikan pihak outsourcing biasanya dari satu sampai dengan dua tahun. Sebaiknya pilih saja yang setahun. Dengan demikian, berdasarkan pengalaman Anda, Anda dapat mencoba melamar pekerjaan yang lebih baik.
Hal ini mungkin saja terjadi, karena masih banyak perusahaan yang melakukan kesalahan dalam strategi bisnisnya. Bisa jadi kualitas produknya yang bermasalah atau bisa juga terdapat kesalahan dalam strategi pemasarannya. Kebanyakan pengusaha hanya fokus pada caranya saja, namun jarang mengevaluasi strategi yang sudah digunakan. Sehingga mereka tidak mengetahui kesalahan strategi pemasaran yang diterapkannya.
Untuk itu agar usaha Anda tidak termasuk perusahaan yang melakukan kesalahan,apa saja kesalahan dalam pemasaran produk berikut kami berikan informasi mengenai yang sering dilakukan oleh para pelaku usaha.
Banyak perusahaan yang mengharapkan pelanggannya datang sendiri, namun tidak memiliki strategi pemasaran khusus yang mampu menarik minat konsumen. Pelaku bisnis selalu berpikiran, bahwa produk yang berkualitas tanpa dipromosikanpun dapat mendatangkan konsumen. Padahal sebagus apapun produk Anda, tidak akan diketahui konsumen tanpa adanya pemasaran yang mendukung. Kualitas produk yang tidak didukung promosi produk, hanya akan kalah bersaing dengan produk lain karena banyak produk baru muncul dengan kualitas yang lebih bagus. Untuk itu ciptakan strategi promosi yang unik, untuk menarik minat konsumen yang menjadi target pasar Anda.
Tidak berani menentukan target pasar yang lebih spesifik. Kebanyakan pelaku bisnis, memilih memproduksi produk yang bisa diterima oleh semua orang, ini menjadi kelebihan sekaligus kesalahan di bidang pemasaran. Kelebihannya Anda memiliki sasaran pasar yang lebih luas, namun kekurangannya konsumen tidak mendapatkan nilai lebih dari produk Anda. Sebaiknya jika Anda ingin menjangkau semua pasar, ciptakan keunikan tersendiri untuk tiap segmen pasarnya. Sehingga produk Anda tetap bisa memberikan nilai lebih bagi semua orang, dengan tetap memperhatikan kebutuhan tiap segmen pasar yang berbeda. Misalnya : produsen susu yang membedakan produknya sesuai target pasar yang dilihat dari usia konsumen.
Kesalahan yang ketiga yaitu, kebanyakan tampilan kemasan produk lebih menekankan keunggulan produk tersebut dibandingkan cara pemakaiannya. Jadi penjelasan yang diterima konsumen kurang lengkap, dan pemahaman konsumen akan produk tersebut juga kurang. Maka tak heran jika konsumen kurang tertarik dengan produk tersebut, karena konsumen memutuskan untuk membeli suatu produk berdasarkan informasi yang dicantumkan pada kemasan produk tersebut.
Kurangnya riset dan uji pasar, kesalahan melempar produknya ke pasaran tanpa melakukan uji pasar terlebih dahulu sering dilakukan para pelaku usaha. Akibatnya Anda tidak mengetahui apakah produk yang dilempar ke pasaran sudah sesuai dengan kebutuhan pasar yang ada saat ini. Sebelum memasarkan sebuah produk, lebih baik lakukan riset terlebih dahulu mengenai kebutuhan pasar sehingga produk yang Anda tawarkan bisa sesuai dengan kebutuhan konsumen saat ini.
Ciptakan inovasi baru dalam memasarkan produk Anda, jangan meniru pemasaran yang sudah sering digunakan para pesaing. Lebih baik Anda menciptakan startegi promosi baru, agar produk Anda tidak dinilai sebagai produk pasaran dan memiliki nilai lebih dimata para konsumen. Hindari pula pemasaran dengan menjatuhkan produk pesaing, karena akan membuat konsumen tidak yakin dengan kualitas produk Anda.
Masih banyak pelaku bisnis yang kurang optimal dalam menjalankan strategi pemasaran, pemasaran masih dipandang sebagai beban perusahaan. Jadi sebisa mungkin dana yang dikeluarkan tidak terlalu besar. Hal ini menjadi kesalahan besar bagi perusahaan, karena semestinya biaya pemasaran juga dianggarkan tersendiri sehingga kegiatannya pun juga bisa dilakukan secara optimal.
Bila pemasaran bisnis telah berhasil menjaring pelanggan, biasanya perusahaan tersebut cepat puas. Yang lebih parah lagi, banyak pelaku usaha yang sudah merasa puas bila memperoleh banyak pelanggan baru. Sampai – sampai pelanggan yang lama diabaikan dan hilang begitu saja, karena perusahaan terlalu fokus mencari pelanggan baru. Sehingga pemasaran tidak bertambah luas, hanya berganti pelanggan saja.
Selalu ada pembelajaran besar dari setiap kesalahan, semoga informasi kesalahan dalam menjalankan pemasaran produk juga dapat memberikan pembelajaran besar bagi para pelaku bisnis maupun para pemula yang sedang merencanakan peluang bisnis. Salam sukses.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar