Jumat, 10 April 2015

Apa Saja Yang Harus Di Perhatikan Sebelum Berhutang

Menyisiati Hutang


Ada beberapa tips mengatur keuangan yang bisa membuat Anda lebih bijak sebelum berutang. Apa saja?

“Siapa yang belum pernah utang?” tanya Irwan Edianto (43) dalam sebuah rapat kepada para karyawannya. Tak ada yang mengangkat tangan. Belasan orang di ruang rapat hanya tersenyum, sebagian lagi tertawa. Ternyata semua orang di kantor yang terletak di Jakarta Selatan tersebut memiliki utang. Dalam obrolan setelah rapat, bermacam-macam jenis utang yang mereka miliki. Ada utang untuk pembelian rumah, kendaraan, dan juga gadget.
Gambaran tersebut menjelaskan bahwa ada orang-orang yang berutang untuk mencukupi kebutuhan hidup mereka. Lantas, baik atau burukkah berutang? Menurut Safir Senduk, seorang perencana keuangan, berutang dibenarkan dalam ilmu perencanaan keuangan asal utang tersebut bisa dibayar (www.perspektifbaru.com, 4 Agustus 2014).

Agar Anda bisa tidak terjebak dan terlilit utang, Anda perlu berlaku bijak. Berikut ini tips mengatur keuangan agar Anda lebih bijak saat berutang:

Pilih utang yang tepat

Menurut Safir Senduk, barang secara umum ada dua jenis. Pertama barang yang nilainya akan meningkat dan barang yang nilainya akan menurun. Menurut Safir, usahakan membeli tunai untuk barang yang nilainya menurun seperti kendaraan. Anda bisa berutang untuk barang yang nilainya meningkat seperti rumah (www.perspektifbaru.com, 4 Agustus 2014).

Berutang kepada pihak yang tepat 
Saat Anda akan berutang, pikirkan dengan matang kepada siapa akan berutang. Menurut perencana keuangan Pandji Harsanto, seandainya Anda harus berutang, usahakan meminjam kepada saudara atau teman. Utang kepada teman atau saudara biasanya ikatan waktu pengembaliannya lebih longgar dan tidak harus membayar bunga utang (www.kontan.co.id, 4 November 2014).

Membatasi utang
Menurut Safir Senduk, salah cara agar kita tidak terlilit utang adalah dengan membatasi utang. Menurut Safir, cicilan utang sebaiknya tidak lebih dari 30% penghasilan. Bila lebih dari 30% dikhawatirkan akan muncul kebiasaan gali lobang tutup lobang. 30% adalah takaran maksimal utang. Boleh utang di bawah 30%, tapi jangan lebih dari itu. 30% maksimal utang sudah mencakup semua jenis utang mulai dari utang KPR, kendaraan, dan kebutuhan lain (www.perspektifbaru.com, 4 Agustus 2014).
[futuready.com; Apa Saja Yang Harus Di Perhatikan Sebelum Berhutang]
 
Read More Article 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar