7 Kesalahan Landing Page yang Merugikan
Halo rekan-rekan pengusaha!
Tahukah Anda bahwa:
• 64% pelaku pemasaran mengatakan bahwa landing page adalah hal yang tepat untuk melakukan tes pada efektivitas website Anda
• 68% usaha B2B (business to business) menggunakan landing page untuk mendapatkan peluang bisnis baru
• 48% pelaku bisnis membangun landing page baru untuk setiap kampanye iklan
Meskipun demikian, ada beberapa kesalahan pada landing page yang akan membawa kerugian pada bisnis Anda, yaitu:
1. Terlalu banyak informasi
Jika ada terlalu banyak informasi di landing page Anda, pengunjung website akan malas mencari info yang mereka butuhkan dan memilih untuk meninggalkan website Anda.
Solusi: Masukkan detail informasi yang Anda butuhkan dan relevan saja pada formulir pada landing page. Buat formulir yang mudah dicari dan mudah diisi.
2. Tidak ada call to action yang spesifik
Call to action adalah pernyataan atau tanda yang menarik calon konsumen untuk melakukan sesuatu, misalnya untuk melakukan pembelian maupun mengisi formulir kontak . Dalam kenyataannya, 48% landing page tidak memberikan call to action yang spesifik dan cenderung memberikan penawaran ganda kepada pengunjung website dan ini membuat calon konsumen menjadi bingung.
Solusi: Buatlah dengan sederhana dan hanya memberikan satu penawaran. Buat call to action mudah untuk dicari, dipaham dan diisi.
3. Terlalu banyak teks
Terlalu banyak teks dalam landing page sangatlah membingungkan. Calon konsumen mungkin malah jadi tidak paham apa yang sedang ditawarkan. Kalau mereka tidak paham, maka mereka akan meninggalkan halaman tersebut.
Solusi: Gunakan sistem bullet untuk menjelaskan poin-poin. Gunakan cetakan BOLD untuk menarik perhatian. Beri highlight pada penawaran penting barang/jasa Anda.
4. Headline tidak kuat
Headline atau judul landing page harus kuat; tidak boleh terlalu umum dan membosankan. Headline seharusnya menyapa calon konsumen dan menjelaskan poin penting yang harus mereka ketahui.
Solusi: Pastikan headline sesuai dengan konten yang dibuat. Headline harus spesifik dan menjelaskan informasi yang dibutuhkan calon konsumen, namun tidak boleh terlalu panjang.
5. Loading landing page terlalu lama
40% pengguna internet akan meninggalkan website yang membutuhkan lebih dari 3 menit untuk dibuka. 79% calon pembeli tidak akan melakukan pembelian pada website yang mengecewakan pada saat mereka akan membukanya.
Solusi: Buang yang tidak penting! Hindari penggunaan tulisan dan gambar yang tidak perlu. Lakukan tes untuk membuka halaman tersebut dengan perangkat yang berbeda (PC, telepon selular dan komputer tablet.
6. Tidak melakukan tes pada landing page
Tidak banyak orang yang melakukan tes pada landing page, sehingga tidak ada peningkatan sehingga landing page tidak berfungsi maksimal.
Solusi: Lakukan tes pada beberapa landing page yang Anda buat. Pertahankan yang memiliki hasil yang baik. Lakukan tes dengan menggunakan gaya bahasa, desain artistik, dan ide yang berbeda, lalu cek mana yang lebih mendatangkan manfaat. Jangan berhenti melakukan tes agar Anda mendapatkan formula landing page yang paling cocok untuk calon konsumen Anda.
7. Website tidak memiliki kredibilitas
68% calon konsumen mempercayai ulasan sebuah barang/jasa baik pada sisi baik maupun buruknya. Konsumen tidak menyukai website yang mempromosikan barang/jasa dengan terlalu berlebihan.
Solusi: Tambahkan testimonial yang jujur. Tambahkan tanda “Trust Badge”. Jangan berikan keterangan yang berlebihan mengenai produk/layanan Anda, dan pastikan Anda menampilkan syarat dan ketentuan yang berkaitan dengan produk/layanan yang Anda tawarkan guna meraih dan menjaga kepercayaan pelanggan Anda jika terjadi keluhan.
Demikian 7 kesalahan pada landing page beserta solusi yang bisa Anda gunakan untuk memperbaikinya. Semoga informasi ini dapat berguna untuk meningkatkan usaha Anda. Salam sukses!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar