Kebahagiaan sejati
Mereka yang mempunyai kebahagiaan yang melembutkan adalah
mereka yang senantiasa ingat kepada Allah; mereka yang ingat akan juga diingat.
Keadaan manusia di dunia ini mempunyai tiga posisi utama: berdiri, duduk dan
berbaring. Ingatlah Allah; sewaktu anda berdiri. Dengan demikian Ia akan
mengingat andadisaat semua manusia musti berdiri. Ganasnya hari tersebut akan
menyebabkan para nabi berlutut, dan menangis;
“diriku, diriku!”juga, ingatlah Allah; sewaktu anda duduk, dengan
demikian ia akan mengingat anda. Dan ingatlah allah ; sewaktu anda berbaring,
dengan demikian Ia akan mengingat anda ssewaktu orang lain membaringkan anda
dengan amal anda. Janganlah melalaikan dan mluputkan Allah; hendaklah anda
selalu sadar kepada Dia dan mengingat dia secara berkesinambungan. Allah
berkata :
Karena itu, ingatlah engkau kepada-Ku, niscaya Aku ingat
(pula) kepadamu. (Qs 2:152)
Dan:
Sesungguhnya, jika engkau bersyukur, pasti kami akan
menambah (nikmat) kepadamu. (Qs14:27)
Dan:
Jika engkau menolong (agama) Allah; niscaya Dia akan menolongmu … (Qs47:7)
Zikir bukanlah sekedar persoalan melantunkan Asma Tuhan.
Zikir berarti seseorang tidak lupa kepada Allah; dalam segala sesuatu yang
dilakukan olehnya.
Akan halnya syukur, ini tidak terlaksana secara memadai dengan
sekedar mengucapkannya:”terima kasih, Tuhan.” Syukur badan diungkapkan dengan
melaksanakan tindakan ibadat, sementara syukur material ditunjukan dengan
sedekah, membayarkan zakat dan memberikan pinjaman bebas bunga, dan menolong
kaum papa dan kaum yang lapar; bersikap hemat serta menjauhkan dari
menghamburkan dan berfoya-foya. Syukur atas kerupawanan ditunjukan ileh orang
yang menjaga keutamaan dan kehormatanya. Semuanya adalah ungkapan praktis
syukur kepada Allah. Hari raya dirasakan oleh mereka yang ingat kepada Allah;
dan bersyukur atas rahmat-Nya.
Hari raya dirayakan diduia dan diakhirat nanti oleh mereka
yyang cinta kepada agama Allah. Di dunia ini mereka terhindar dari kehinaan dan
meningkat dalam kehormatan, sementara di akhirat nanti mereka masuk kedalam
surga
Hari raya juga dirayakan oleh mereka yang dengan sabar
menanggung kemalangan, mereka yang menanggalkan nafsu dan mereka yang
melaksanakan ibadah secara total dan sungguh-sungguh
.
Sumber:sheikh muzaffer ozak al-jerrahi “Ramadan yang
kurindukan”. Pustaka hidayah 1998
Tidak ada komentar:
Posting Komentar